Kata pengantar SDIT Al Qalam Gowa
PENGANTAR SDIT AL QALAM KABUPATEN GOWA
Segala puji hanya bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita semua
banyak karunianya kepada kita sehingga segala rencana, aktifitas dan tujuan
kita bisa tercapai atas iradat-Nya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada
baginda Rasulullah SAW sebagai suri teladan terbaik sepanjang masa.
Hanya saja kita melihat pendidikan di negeri ini sangat jauh dari yang
diharapkan, bahkan jauh tertinggal dengan negara-negara lain. Indeks kualitas SDM negeri ini masih di bawah Malaysia. Sistem pendidikan di negeri ini belum mampu melahirkan manusia
yang cerdas dan mulia. Para pelajar yang terlibat tawuran, narkoba dan
pergaulan bebas mengindikasikan hal tersebut. Maka pendekatan yang paling
rasional yang harus dilakukan adalah mengenalkan siswa tentang konsep hidup
yang sesungguhnya, dan konsep itu hanya paripurna dalam agama Islam.
Tentu kita semua sadar bahwa umat Islam yang telah ditegaskan dalam Al-qur'an sebagai umat terbaik menunjukkan fakta yang
berseberangan 180 derajat. Umat Islam dalam keterpurukan yang dalam. Pendidikan
agama dan keagamaan telah keluar dari orbit. Pendidikan agama dan keagamaan tak
lagi mampu merepresentasikan Islam sebagai sebuah peradaban. Dalam konteks inilah peran sekolah-sekolah Islam sebagai lembaga pendidikan yang menemukan relevansinya.
Rasulullah sebagai seorang Nabi juga sebagai seorang guru. Inni bu'istu mualimman. Sesungguhnya
Rasulullah diutus untuk menjadi guru dalam arti yang luas. Sebab faktanya dari tangan Rasulullah telah lahir
generasi-generasi terbaik umat. Dari tangan Rasulullah inilah lahir para
generasi muslim perancang dan penegak kejayaan peradaban Islam yang agung. Dari tangan mereka Islam menjadi sebuah
kekuatan dunia yang mampu memimpin dunia dengan kemuliaan ajarannya. Islam menjadi sebuah peradaban yang agung selama
berabad-abad.
Kejayaan umat terdahulu telah
menggoreskan kegemilangan dalam berbagai bidang kehidupan baik politik, sosial,
budaya, ilmu pengetahuan dan ekonomi. Berbagai peninggalan sejarah telah membuktikan
hal tersebut. Selama kurang lebih 1000 tahun Islam telah memimpin dunia dengan
landasan aqidah yang lurus. Dari sinilah kemudian lahir sebuah tatanan
kehidupan yang penuh kemuliaan dan kemajuan. Ideologi Islam telah menjadi
sumber kejayaan yang tidak pernah terbantahkan.
Kini semua ini tinggal kenangan. Seolah
semuanya berlalu bagai mimpi, yang tinggal bayang-bayang saja. Umat Islam
kini telah merosot kedudukannya, bersamaan dengan kemerosotan itu hilang pula
kekuatan moral (akhlak) dan daya pikirnya. Sehingga pada siang hari yang
cerahpun mereka melihat yang haq sebagai kebhatilan, sedangkan yang batil
dianggap sebagai sesuatu yang haq dan benar. Kondisi umat hari ini telah
menjadikan kebiasaan menjadi kebenaran dan tak lagi terbiasa dengan kebenaran.
Ada sebuah keterputusan mata rantai sejarah kegemilangan ini.
Kini umat Islam dalam kondisi
terjajah dalam semua bidang kehidupan. Dalam bidang politik, kini umat Islam
tak lagi mampu menjadi pemimpin dunia bersamaan dengan
runtuhnya supremasi konstitusi Islam. Dari
sinilah umat Islam mulai tercerai-berai menjadi berbagai ikatan kebangsaan (nasionalisme),
kesukuan dan bahkan kepartaian yang sempit. Para penjajah telah membagi-bagi
dunia Islam terkeping-keping dan menjadikannya terkotak-kotak. Dengan senjata
demokrasi dan HAM buatan Barat, umat Islam telah kehilangan
segala-galanya. Tidak jarang umat Islam
mudah sekali diadu domba dikarenakan tak ada pemimpin umat yang dipatuhi.
Ketika umat Islam dibelahan dunia dizalimi dan dibantai, kita bahkan tak bisa
berbuat apa-apa. Inilah fakta kondisi umat jika tak ada kepemimpinan. Dalam
bidang ekonomi, umat Islam hanyalah menjadi negeri miskin penghutang dan
pengemis negara maju, padahal negeri-negeri Islam memiliki kekayaan alam yang
luar biasa.
Karenanya, kita
mesti memiliki cita-cita setinggi langit dan memulainya dari sekolah-sekolah
Islam. Maka sekolah Islam Al Qalam lahir ditengah-tengah
masyarakat kota Makassar, Gowa dan takalar, pada tingkat propinsi bahkan
Nasional sebagai solusi terbaik untuk menjawab semua problem sekaligus sebagai
tantangan orangtua. Dengan menawarkan 3 misi utama yaitu : Pendekatan al qur’an,
Pembelajaran Berbasis Intelek dan budaya baca serta Mengedepankan Akhlakul
Karimah.
Dari keempat misi yang mulia tersebut jika mampu
dimiliki oleh anak maka tentunya anak sudah Syumuliyah
sehingga diharapkan mampu menjadi insan yang paripurna sebagaimana tujuan hidup manusia.
Comments
Post a Comment